Membuat kabel grounding
Bagian penting
dari mesin mobil, baik SO maupun DO, adalah Aki ( Accu ) .
Dimana aki ini
berperan sebagai sumber tenaga terhadap semua komponen kelistrikan mobil, mulai
dari sensor-sensor,Unit pengolah data ( ECU ) sampai dengan Indikator panel dan
lampu lampu exterior .
Untuk dapat
bekerja sempurna masing masing alat kelistrikan ini harus terhubung tanpa
gangguan atau hambatan ke terminal positip dan negatip accu.
Akan tetapi
seiring dengan bertambahnya umur kendaraan dan pengaruh cuaca maka koneksi
antara terminal ini akan mengalami pengurangan kinerja dikarenakan terjadinya
korosi yang menimbulkan hambatan tersendiri.
Korosi yang sering terjadi terletak pada kutub
negatip dari accu.
Untuk mengatasi
hal ini maka perlu dibuatkan sistem gronding tambahan dari terminal negatif
accu menuju ke terminal negatif dari komponen kelistrikan yang dianggap paling
vital.
Apa bedanya Voltage stabilizer dengan
Grounding dan tanpa grounding? dan apakah berpengaruh ke ECU jika gak pakai
grounding?
Jawaban singkat padat dan jelas adalah sebenarnya keduanya nggak ada pengaruh
yang terasa signifikan terhadap performa kendaraan (penambahan HP misalnya).
Saya menggunakan Pivot Raizin blue untuk voltage stabilizer.. Fungsinya volt
stabilizer adalah membantu menstabilkan arus listrik dari aki (alternator)
sehingga kurva nya tidak fluktuatif.... Fitur yang saya paling suka dari
voltage stabilizer pivot adalah display digital tegangan terendah dan tertinggi
dari aki yang menyala ketika kontak di ACC atau ON.. sehingga dengan seketika
kita langsung tau bagaimana kondisi aki...
Penggunaan VS sangat berguna untuk mobil yang menggunakan perangkat audio
tambahan.. agar arus yang dipakai semakin stabil.. bagi yang mengatakan
penggunaan VS membuat nyala lampu HID makin terang saya pribadi belum mengalami
hal seperti itu.. dari pengalaman saya saya rasakan sama-sama saja..
Sedangkan
grounding adalah sebagai media yang menghubungkan antara beberapa parts utama
dalam kabin mesin yang tugasnya adalah untuk membantu kerja alternator mengisi
aki (menangkap arus listrik statis yang "terlepas") sehingga kinerja
aki dan alternator menjadi lebih efisien... efeknya adalah, mesin terasa agak
lebih responsif... dalam jangka panjang pengaruh paling penting pada ground
adalah memperpanjang umur aki...
Waspada sasis bengkok
Memilih
mobil bekas yang sesuai keinginan butuh ketelitian. Mulai dari memeriksa semua
bagian, sampai melakukan
test drive untuk mengetahui kondisi riilnya.
Selain soal penampilan dan mesin, kondisi sasis atau rangka juga perlu
dicermati. Terlebih jika mobil incaran Anda tak lagi memiliki service record
yang lengkap.
Sasis atau rangka dimobil berfungsi menyangga bodi, mesin, transmisi, suspensi,
dan sistem kemudi. Ada beberapa penyebab kerusakan bagian ini. Misalnya akibat
tabrakan, atau sering mengangkut beban berlebih. Sasis yang rusak membuat
beberapa komponen tidak terpasang dengan presisi. Menyebabkan karakter
berkendara mobil berubah dari aslinya.
Dari sisi safety, rangka mobil yang rusak juga berpotensi
membahayakan penumpang ketika terjadi benturan keras saat tabrakan. Walaupun
hanya bergeser beberapa milimeter, kemampuan sasis untuk meredam benturan pun
berkurang.
Pasalnya, selain sebagai konstruksi utama, sasis juga berfungsi melindungi
penumpang, dan terhubung dengan berbagai fitur safety lain. Misalnya pada
mobil dengan konstruksi unibody. Konstruksi ini menggunakan pelat baja
yang dibentuk dan disambung menjadi rangka ‘boks’ yang berfungsi sebagai
kekuatan struktur. ‘Boks’ ini memiliki crumple zone untuk
menyerap energi saat terjadi tabrakan, dan melindungi penumpang.
.
Memang
sangat sulit memeriksa kondisi sasis mobil secara keseluruhan. Baik pada mobil
dengan sasis ladder frame atau monokok.
Tentu lebih nyaman jika Anda membawa mekanik untuk menilai mobil. Tapi Anda pun
bisa melakukannya sendiri.
CHASSIS MOBIL WRC HARUS DETAIL DAN FLEKSIBEL
Untuk membuat
sebuah mobil reli yang stabil dan kuat, dibutuhkan chassis set up yang tepat.
Selain kuat, chassis juga harus memperhatikan faktor stabilitas dan pemakaian
spare parts.
Chassis set up adalah sebuah kata yang sering kali kita dengar di dunia reli
WRC. Dan chassis set up ikut berperan memberikan andil yang besar dalam
menentukan kemenangan sebuah kendaraan team WRC.
Apakah yang dinamakan dengan chassis? Chassis adalah kerangka utama dari sebuah
kendaraan untuk meletakkan semua komponen pendukung sehingga kendaraan itu
dapat bergerak atau berfungsi. Sebetulnya chassis untuk mobil WRC pada dasarnya
sama dengan mobil standar pabrikan karena mobil WRC merupakan prototype dari
mobil yang diproduksi secara massal. Namun, chassis pada mobil WRC sudah
mengalami sejumlah modifikasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan.
Makanya di dalam
tulisan ini, saya membedakan penyebutan sasis dengan chassis set-up karena
chassis set-up biasanya berkaitan dengan pengembangan mobil reli.
Chassis adalah kerangka utama dari sebuah kendaraan untuk meletakkan semua
komponen pendukung sampai kendaraan itu dapat bergerak dan berfungsi.
Sebetulnya untuk mobil WRC basisnya sama karena WRC menggunakan mobil prototype
dan sasis WRC sudah mengalami modifikasi-modifikasi sedemikian rupa agar bisa
berjalan di lintasan yang diinginkan.
Chassis merupakan bagian pertama dari kendaraan reli yang harus diolah
sedemikian rupa untuk menentukan pemakaian komponen suspensi dan perangkat
pendukung stabilitas lainnya.
Pada prinsip dasarnya chassis mobil reli WRC harus lebih kaku dari aslinya
karena kecepatan mobil itu lebih tinggi. Pada batasan tertentu chassis juga
sangat detail dan sekaligus harus fleksibel sehingga mampu adaptif pada saat
final tuning agar bisa menentukan stabilitas yang optimum.
Chassis set up
pertama kali dikerjakan dengan memasang semacam alat ukur getaran atau gerakan
pada bagian- bagian chassis yang telah ditentukan terlebih dahulu.Setelah
kendaraan dijalankan mulai dengan kondisi normal sampai dengan ekstrem, maka
dari alat sensor tadi dapat diambil data-data basic mengenai bagian chassis
mana yang perlu dilakukan penguatan atau “reinfore”.
Dengan data basic di atas, kemudian pengembangan chassis set up dilakukan
dengan lebih detail dan lebih complicated, karena tidak saja harus
memperhatikan faktor kekuatan chassis semata. Tetapi juga harus memperhatikan
faktor stabilitas dan pemakaian spare part yang menunjang unjuk kerja
stabilitas kendaraan WRC.
Berkat semakin canggihnya peralatan dan teknologi pengukuran, sejak tahun
1990an, tim-tim di WRC menggunakan chassis set up berbeda-beda untuk setiap
trek. Misalnya chassis set up untuk trek yang dominan aspal akan berbeda dengan
yang digunakan pada medan gravel.
Pada saat ini tim-tim WRC saling berlomba mengembangkan chassis set up yang
dapat menghasilkan castor depan yang lebih besar sekaligus titik center roll
gravity yang tinggi pada bagian belakang.
Kondisi set up yang seperti ini diperlukan karena saat ini kendaraan
WRC memiliki kemampuan mesin yang baik dan penggunaan rem serta suspensi
yang baik pula. Oleh karena itu membutuhkan chassis yang mampu memberikan
manuver yang baik serta kemampuan koreksi yang maksimal.
Bila kondisi ini dapat tercapai ,maka dipastikan kendaraan WRC akan
sanggup melewati tikungan dengan lebih cepat dan titik pengereman yang
optimum.
Chassis tentu saja tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan perangkat
pendukung lainnya untuk memaksimalkan kerjanya.
Oleh sebab itu
digunakan dan dikembangkan “cross member longitudinal” serta “anti roll bar”
untuk memperbaiki stabilitas kendaraan WRC.
Untuk memantau unjuk kerja chassis selama event, beberapa tim juga telah
menerapkan “full data chassis acquisition”, sehingga chassis selalu mendapat
pengembangan yang akurat.
Dengan set up chassis yang makin baik dan tepat, kendaraan WRC akan
memiliki handling yang baik dengan hasil akhir catatan waktu yang makin tajam,
dengan unjuk kerja mesin yang sama. Fantastis!
Cek Chasis Mobil Bengkok
Tips,
untuk mengetahui apakah chasis mobil bengkok atau tidak.:
1. Cobalah untuk memakai kendaraan pada jalan yang lurus dan rata,
rasakan kestabilan mobil. Coba untuk menikung ke kiri dan ke kanan, apakah
semuanya stabil.
2. Lihat tie rod antara kiri dan kanan, apakah setingannya sama ? caranya salah
satunya adalah dengan melihat atau mengukur panjang tie rod antara roda kiri
dan kanan, apakah jarak antara roda dan pemegang tie
rod mempunyai jarak yang sama? atau dengan mudah dapat kita ukur
jarak ulir sisa antara pemegang tie rod roda kiri dan kanan.
3. Apakah kalau kita lepaskan stir pada jalan lurus mobil tetap berjalan lurus?
4. Apabila langkah 2 dan 3 sudah oke maka ke langkah ke empat.
5. Cari seutas tali , bisa benang atau tali rafia, minta tolong orang lain
untuk memegang tali tersebut pada ujung belakang roda belakang kemudian kita
memegang tali tersebut didepan mobil. Gerakkan tali tersebut secara pelan-pelan
sampai tali tersebut menyentuh bagian depan roda belakang. Jadi tali tersebut
menyentuh bagian belakang dan bagian depan roda belakang. Untuk mobil dengan
chasis yang lurus, maka tali yang kita pegang di depan akan menyentuh roda
bagian depan. Jika ada selisih antara roda depan dan belakang, bisa dipastikan
bahwa chasis mobil tersebut tidak lurus.
Kesimpulan
: kalau stir kita lepas pada jalan lurus tetap jalan lurus, jarak tie rod dari
roda ke pemegang sama, kita ukur dengan benang ada selisih, kemungkinan besar
chasis tidak lurus.
Dalam suatu instalasi listrik rumah, grounding
wajib dipasang sebagai bagian keselamatan bagi instalasi listrik rumah itu
sendiri. Akan tetapi, sebagian besar masyarakat masih kurang memahami seberapa
penting fungsi grounding ini.
Kalaupun mengerti, mungkin saja tidak banyak
yang tahu parameter apa yang harus diperhatikan sebagai justifikasi apakah
system grounding yang terpasang sudah baik atau belum. Untuk itu marilah
kita nikmati artikel ini lebih dalam lagi.
Pengertian Grounding
Dari situs Wikipedia, dijelaskan bahwa grounding
adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik
langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik
adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan
listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Anda bisa
baca juga artikel “Kesetrum (Tersengat Listrik)” untuk menambah pemahaman.
Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum
Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai istilah
pembumian, dan memiliki pengertian sebagai “penghubungan suatu titik sirkit
listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan
bumi menurut cara tertentu”
(PUIL adalah ketentuan atau persyaratan teknis
yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard internasional, dan
dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik)
Pun, koneksi ke tanah dapat juga membatasi
kenaikan dari tegangan listrik statis ketika menangani produk yang mudah
terbakar atau ketika memperbaiki perangkat elektronik. Contohnya adalah saat
pengisian BBM di SPBU dari truk tangki pengangkut ke tangki penyimpanan SPBU,
dimana truk tangki itu harus disambungkan kabel grounding agar mencegah
timbulnya listrik statis yang dapat menimbulkan percikan api sehingga
mengakibatkan kebakaran.
Pengertian listrik statis secara singkat
adalah kumpulan muatan listrik yang terdiri dari unsur positif dan negatif,
dalam keadaan “diam” (secara teknis elektron bergerak mengelilingi inti
atom) dan dapat secara tiba-tiba bergerak atau terjadi loncatan bila
didekati oleh suatu unsur penghantar listrik seperti logam atau kabel listrik.
Loncatan ini kadang-kadang dapat menimbulkan percikan api bila muatannya besar.
Contoh paling mudah adalah petir. (pengertian lebih detail mengenai listrik
statis dan listrik dinamis akan kami bahas pada artikel-artikel mendatang)
Fungsi Grounding
Sebagai bagian dari proteksi instalasi listrik
rumah, grounding ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
- Untuk tujuan
keselamatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, grounding
berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat
terjadi tegangan listrik yang timbul akibat kegagalan isolasi dari system
kelistrikan atau peralatan listrik. Contohnya, bila suatu saat kita
menggunakan setrika listrik dan terjadi tegangan yang bocor dari elemen
pemanas di dalam setrika tersebut, maka tegangan yang bocor tersebut akan
mengalir langsung ke bumi melalui penghantar grounding. Dan kita
sebagai pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat, peristiwa
kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh kita.
- Dalam
instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai
penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Dalam prakteknya,
pemasangan grounding untuk instalasi penangkal petir dan instalasi
listrik rumah harus dipisahkan.
- Sebagai
proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Bila ditinjau lebih luas lagi, pengertian dan
fungsi grounding akan berbeda bila diterapkan pada system transmisi
tenaga listrik, tujuan pengukuran, pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa.
- Untuk
rangkaian system transmisi tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri
dapat digunakan sebagai salah satu penghantar bagi jalur kembali dari
rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat biaya bila dibandingkan
pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran kembali. Perlu diketahui,
arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir kembali ke sumber arus
listrik tersebut. Karena itu, kabel listrik di peralatan listrik rumah
mempunyai minimal 2 penghantar, dimana salah satu mengalir dari sumber
listrik ke beban dan satunya lagi berfungsi sebagai penghantar balik.
- Untuk tujuan
pengukuran, bumi dapat berperan sebagai tegangan referensi yang relatif
cukup konstan untuk melakukan pengukuran sumber tegangan lain.
- Pada pesawat
terbang, saat beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang langsung
ke bumi. Karena itu pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar
yang berfungsi sama seperti grounding, sebagai jalur kembali
dari berbagai arus listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static
discharge system yang dipasang pada ujung-ujung sayap, yang gunanya
membuang kembali ke udara muatan listrik yang timbul akibat gesekan dengan
angkasa saat terbang, sehingga pesawat aman dari sambaran petir.
Static Discharge
System pada Pesawat Terbang
System grounding yang terpasang di instalasi
listrik rumah
Kabel grounding secara umum terkoneksi
di kWh meter PLN. Pada saat pemasangan kWh meter, petugas PLN yang melakukan
pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel grounding
di dalam kWh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan grounding
terpasang dengan benar. Karena kWh meter adalah milik PLN dan disegel.
Tetapi, sering juga perumahan yang dibangun
memasang sendiri instalasi grounding, dengan menggunakan jasa kontraktor
instalasi listrik, sebelum PLN memasang kWh meter-nya. Dan kemudian saat
kWh meter dipasang, petugas PLN akan menyambung koneksi grounding
tersebut di kWh meter. Untuk sistem koneksi grounding di kWh meter,
terminal grounding akan dihubungkan dengan terminal netral.
Gambar berikut adalah
contoh koneksi untuk grounding yang terpasang di MCB Box (Pengaman
Listrik atau Panel Hubung Bagi) dari instalasi listrik rumah.
Warna merah
adalah terminal pentanahan di MCB Box
Dalam gambar tersebut, sirkuit dari
instalasi listrik rumah digunakan 3 buah MCB dan kabel masuk dari kWh meter
berada di bagian bawah serta kabel keluarnya berada dibagian atas. Terminal
netral berada di bagian atas (kabel berwarna biru) dan terminal proteksi grounding
berada di bagian bawah (kabel hijau-kuning).
Bagaimana dengan instalasi grounding di bagian
luar atau “outdoor”. Untuk tipe yang umum atau konvensional bisa dilihat
pada gambar berikut :
Contoh Instalasi
Grounding Rumah
Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Sistem grounding
yang terpasang ada dua macam yaitu untuk instalasi listrik rumah dan
instalasi penangkal petir. Dua system grounding ini memang harus
dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 m.
- Koneksi grounding
untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN.
Komponen instalasi grounding adalah
sebagai berikut :
- Grounding
rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri
dari pipa galvanis medium ¾”, kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan
dilengkapi dengan “splitzen” yang dikencangkan dengan baut. Panjang
grounding rod ini biasanya antara 1.5 m s/d 3 m.
- Pipa PVC,
yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang
ditanam dalam dinding / tembok atau untuk jalur kabel penangkal petir.
Dari kWh meter, kawat tembaga BC yang
terpasang dalam pipa PVC sebagai konduit bertemu dengan grounding rod dalam
satu bak kontrol. Untuk instalasi penangkal petir, air terminal yang
terpasang harus mampu meng-cover sampai radius 120 derajat. Dan di
posisi air teminal, batang tembaga disambung dengan kabel BC langsung
menuju grounding rod.
Detail dari masing-masing instalasi adalah
sebagai berikut :
Detail Komponen
Grounding Rod
Detail Komponen
Air Terminal dari Penangkal Petir
Parameter
dalam menentukan kualitas grounding
Parameter yang paling penting dalam menilai
kualitas grounding adalah resistans atau nilai tahanan dalam satuan Ohm,
yang terukur di koneksi grounding tersebut. Semakin kecil nilai
tahanannya, semakin baik grounding tersebut. Artinya arus gangguan listrik atau
petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti. Ingatlah, arus
listrik secara alami cenderung mencari jalan dengan hambatan termudah (prinsipnya
sama dengan manusia yah..)
Nilai yang umum dipakai adalah nilai tahanan
maksimal 5 Ohm untuk instalasi listrik rumah dan maksimal 2 ohm untuk instalasi
petir. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan dalam PUIL 2000.
Yang perlu dicatat disini adalah, nilai
tahanan yang didapat tidak selalu sama dengan panjang grounding rod yang
terpasang, karena sangat tergantung pada kondisi tanah dimana instalasi grounding
ini dipasang. Bila kondisi tanahnya mempunyai nilai tahanan rendah, maka cukup
dipasang satu atau dua batang grounding rod dan tahanan yang terukur
dapat mencapai dibawah 5 Ohm.
Bila tahanan terukur masih tinggi, maka
panjang grounding rod harus ditambah agar lebih dalam lagi. Akan tetapi, PUIL
2000 menjelaskan, jika daerah yang mempunyai jenis tanah yang nilai tahanannya
tinggi, tahanan grounding-nya boleh mencapai maksimal 10 Ohm.
Pengukuran nilai tahanan ini menggunakan “earth
tester”, dimana alat ukur ini sudah menjadi alat wajib bagi kontraktor yang
mengerjakan instalasi grounding. Anda hanya perlu memastikan bahwa nilai
tahanan yang terukur sudah sesuai dengan persyaratan instalasi grounding. Jadi
bukan berapa meter grounding rod ditanam, tapi nilai resistansi
yang harus jadi parameter utama.
Bagaimana konkesi grounding sampai di peralatan
listrik
Satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah
koneksi grounding harus dipastikan tidak terputus sampai ke peralatan
listrik yang kita gunakan sehari-hari. Dari MCB Box atau kWh meter, kabel grounding
yang berwarna hijau-kuning ini bersama dengan kabel phase dan netral akan
melewati seluruh instalasi listrik rumah dan akhirnya terkoneksi di stop
kontak.
Gambar
berikut adalah salah satu contoh stop kontak, dimana kotak merah memperilhatkan
koneksi dari grounding tersebut.
Koneksi Grounding
pada Stop Kontak
Hal berikut selanjutnya adalah pada colokan
listrik atau steker. Sebaiknya gunakan colokan listrik yang mempunyai fasilitas
koneksi grounding terpasang. Anda dapat melihat pada gambar berikut
contoh colokan listrik yang mempunyai koneksi grounding (ditandai dengan
kotak merah atau lingkaran merah).
Colokan Listrik
yang Mempunyai Fasilitas Grounding
Contoh Colokan
Multi bentuk "T" dengan Grounding
Untuk peralatan
listrik dengan kapasitas cukup besar atau sering kita gunakan/sentuh
sehari-hari seperti TV, Rice-cooker, setrika listrik, kabel rol, mesin air,
kulkas, dll, sebaiknya menggunakan colokan listrik dengan fasilitas grounding
ini.